Rabu, 14 Desember 2016

Tutorial Rangkaian Flip Flop dengan Sensor Gelap (LDR) pada Protoboard

Rangkaian flip flop atau yang lebih dikenal dengan lampu kedap kedip yaitu lampu yang menyala secara bergantian seperti lampu-lampu hias tujuh belasan maupun natal. Pembuatannya pun cukup sederhana dan mudah dilakukan jika bersungguh-sungguh.

Skema Rangkaian:

Alat dan Bahan:
  •  4 buah LED (Light Emitting Diode)
  •  2 buah Resistor 10k Ohm
  •  2 buah Transistor NPN C9014
  •  2 buah Elco (Elektrolit Kapasitor) 1000µF, 25V
  •  1 buah Transistor NPN BC547
  •  1 buah Resistor 180 Ohm
  •  1 buah LDR (Light Depending Resistor)
  •  Kabel penghubung (kabel tembaga solid) secukupnya
  •  2 buah Baterai 1,5V
  •  Tempat Baterai
  •  Protoboard
Setelah mempersiapkan alat dan bahan diatas, berikut langkah-langkah pembuatan rangkaian Flip Flop dengan LDR di Protoboard.
  1. Pasang 4 buah LED secara paralel dan beri jarak pada masing-masing LED, lalu hubungkan ujung-ujung positif LED dengan kabel penghubung.
  2. Pasang resistor 10k Ohm dengan salah satu kaki terhubung ke kaki positif LED. *LED yang dipasangi resistor 10k Ohm yaitu LED ujung kiri dan kanan (LED1 dan LED4).
  3. Hubungkan kaki negatif LED dengan kabel penghubung. LED1 & LED2, LED3 & LED4.
  4. Pasang transistor C9014. Kaki C (Kolektor) terhubung ke kaki negatif LED1, kaki B (Basis) terhubung dengan kaki ke-2 Resistor1. Lakukan juga pemasangan transistor C9014 pada LED4 dan Resistor2 dengan langkah yang sama.
  5. Lalu pasang kapasitor. Kaki positif kapasitor dihubungkan ke kaki negatif LED2, sedangkan kaki negatifnya diletakkan di sembarang slot yang tidak segaris dengan kaki positifnya. Lakukan juga pemasangan kapasitor pada LED3 dengan langkah yang sama.
  6. Hubungkan kaki negatif Kapasitor1 dengan Basis Transistor2, dan juga sebaliknya, hubungkan kaki negative Kapasitor2 dengan Basis Transistor1.
  7. Hubungkan kaki emitor Transistor1 dan Transistor2 dengan kabel penghubung.
  8. Untuk mengetes apakah flip flop berhasil maka masukkan 2 buah baterai 1,5 V ke dalam tempat baterai, lalu hubungkan kutub negatif baterai ke kaki E (Emitor) Transistor (terserah mau dipasang di transistor1 atau transistor2), dan hubungkan kutub positif baterai ke slot yang segaris dengan Resistor1 atau Resistor2. Jika LED menyala bergantian (kedap kedip) maka rangkaian flip flop berhasil. Jika sudah copot sumber daya.
  9. Selanjutnya membuat rangkaian LDR. Pasang transistor BC547.
  10. Hubungkan kutub positif rangkaian flip flop (yang segaris dengan resistor1) ke kaki C (Kolektor) Transistor BC547, dan kutub negatif rangkaian flip flop (yang terhubung ke emitor transistor C9014) ke kaki E (Emitor) transistor BC547.
  11. Lalu pasang resistor 180 Ohm, kaki 1 terhubung ke kaki C (Kolektor) transistor BC547, kaki 2 diletakkan di sembarang slot.
  12. Pasang LDR, kaki 1 terhubung ke kaki B (Basis) transistor BC547, kaki 2 terhubung ke resistor 180 Ohm.
  13. Rangkaian flip flop dengan ldr sudah selesai, untuk mengetes apakah berhasil yaitu dengan menghubungkan kutub positif baterai ke slot yang segaris dengan Resistor 180 Ohm dan LDR, dan hubungkan kutub negatif baterai ke kaki E (Emitor) transistor BC547. Tutup LDR dengan penutup, dan usahakan untuk meletakkan rangkaian tersebut di tempat yang gelap. Jika flip flop tidak menyala saat cahaya terang, dan menyala saat diletakkan di tempat yang gelap, maka percobaan berhasil.
Terima kasih atas kunjungannya. Apabila langkah-langkah di atas kurang jelas karena tidak adanya gambar yang mendukung, maka untuk lebih jelasnya kalian dapat mengakses video dibawah ini.

Selasa, 20 September 2016

Sistem Bilangan dan Konversinya

SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 jenis sistem bilangan yang dikenal, yaitu: Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8), dan Heksadesimal (Basis 16). Berikut penjelasan selengkapnya.

1.    Sistem Bilangan Desimal (Basis 10)
Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka, yaitu: 0,1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Contoh:                  (2         7          6          5)10
Nilai tempat:          103        102       101         100
                               1000    100     10         1

2.    Sistem Bilangan Biner (Basis 2)
Sistem bilangan biner adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital.
Contoh:                  (1         0          1          1)2
Nilai tempat:          23        22           21        20

3.    Sistem Bilangan Oktal (Basis 8)
Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Konversi sistem bilangan oktal berasal dari sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan.
Contoh:                  (3         5          7)8
Nilai tempat:          82         81        80

4.    Sistem Bilangan Heksadesimal (Basis 16)
Sistem bilangan heksadesimal adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol, yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
Contoh:                  (2         A         7)16
Nilai tempat:          162      161      160


KONVERSI SISTEM BILANGAN
 1.    Konversi Sistem Bilangan Desimal
a.    Desimal ke Biner
Caranya yaitu dengan membagi bilangan decimal dengan nilai 2. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(338)10 = (…)2

Jawab:
Pembacaan nilai biner (0 dan 1) dimulai dari bawah ke atas.
Jadi (338)10 = (101010010)2

b.   Desimal ke Oktal
Caranya yaitu dengan membagi bilangan decimal dengan nilai 8. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(923)10 = (…)8

Jawab:

  
Pembacaan nilai oktal dimulai dari bawah ke atas.
Jadi (923)10 = (1633)8

c.    Desimal ke Heksadesimal
Caranya yaitu dengan membagi bilangan decimal dengan nilai 16. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(2016)10 = (…)16

Jawab:


Angka 14 dalam heksadesimal disimbolkan oleh huruf E. Pembacaan nilai heksadesimal dimulai dari bawah ke atas.
Jadi (2016)10 = (7E0)16

2.    Konversi Sistem Bilangan Biner
a.    Biner ke Desimal
Dapat dilakukan dengan cara mengalikan tiap digit bilangan biner dengan nilai tempatnya. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(1101011010)2 = (…)10

Jawab:


= (1 x 512) + (1 x 256) + (0 x 128) + (1 x 64) + (0 x 32) + (1 x 16) + (1 x 8) + (0 x 4) + (1 x 2)       + (0 x 1)
= 512 + 256 + 64 + 16 + 8 + 2
= (858)10

Jadi (1101011010)2 = (858)10

b.   Biner ke Oktal
Dapat dilakukan dengan cara mengkonversi tiap-tiap tiga buah digit biner (dari kanan ke kiri). Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(1000001)2 = (…)8

Jawab:



c.    Biner ke Heksadesimal
Dapat dilakukan dengan cara mengkonversi tiap-tiap empat buah digit biner (dari kanan ke kiri). Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(110101000001)2 = (…)16

Jawab:

1101 0100 0001

1101 = (1 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 8 + 4 + 0 + 1 = 13 = D
0100 = (0 x 23) + (1 x 22) + (0 x 21) + (0 x 20) = 0 + 4 + 0 + 0 =   4
0001 = (0 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 0 + 0 + 0 + 1 =   1

Jadi (110101000001)2 = (D41)16

3.    Konversi Sistem Bilangan Oktal
a.    Oktal ke Desimal
Dapat dilakukan dengan cara mengalikan tiap digit bilangan oktal dengan nilai tempatnya. Berikut contoh soal dan pembahasannya

(2016)8 = (…)10

Jawab:

(2016)8   = (2 x 83) + (0 x 82) + (1 x 81) + (6 x 80)
              = (2 x 512) + (0 x 64) + (1 x 8) + (6 x 1)
              = 1024 + 0 + 8 + 6
              = (1038)10

Jadi (2016)8 = (1038)10

b.   Oktal ke Biner
Dapat dilakukan dengan cara mengkonversikan tiap digit bilangan oktal menjadi tiga digit bilangan biner. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(735)8 = (…)2

Jawab:


Jadi (735)8 = (111011101)2

c.    Oktal ke Heksadesimal
Untuk mengkonversikan bilangan oktal ke bilangan heksadesimal, langkah pertama yaitu mengkonversikan bilangan oktal ke bilangan biner terlebih dahulu. Setelah itu baru dikonversikan ke bilangan heksadesimal. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(1747)8 = (…)16
Jawab:
Oktal ke Biner
(1747)8 = (1111100111)2

Biner ke Heksadesimal
Jadi (1747)8 = (3E7)16

4.    Konversi Sistem Bilangan Heksadesimal
a.    Heksadesimal ke Desimal
Dapat dilakukan dengan cara mengalikan masing-masing digit bilangan heksadesimal dengan nilai tempatnya. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(3C4)16 = (…)10

Jawab:

(3C4)16 = (3 x 162) + (C x 161) + (4 x 160)
              = (3 x 256) + (12 x 16) + (4 x 1)
              = 768 + 192 + 4
              = (964)10

Jadi (3C4)16(964)10

b.   Heksadesimal ke Biner
Dapat dilakukan dengan cara mengkonversikan masing-masing digit bilangan heksadesimal ke empat digit bilangan biner. Berikut contoh dan pembahasannya.

(3C4)16 = (…)2

Jawab:

 
Jadi (3C4)16 = (1111000100)2

c.    Heksadesimal ke Oktal
Untuk mengkonversikan bilangan heksadesimal ke bilangan oktal, langkah pertama yaitu mengkonversikan bilangan heksadesimal ke bilangan biner terlebih dahulu. Setelah itu baru dikonversikan ke bilangan oktal. Berikut contoh soal dan pembahasannya.

(3C4)16 = (…)8

Jawab:

Heksadesimal ke Biner




(3C4)16 = (1 111 000 100)2


Biner ke Oktal


Jadi (3C4)16 = (1704)8


Referensi: